Webiar Pendidikan : Solusi Pendidikan Digital Berkemajuan

Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menggelar webinar pendidikan digital berkemajuan pada Jumat–Sabtu, 15–16 Mei 2020. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini bertujuan menjaga produktivitas akademik di masa pandemi dan berhasil menarik perhatian guru, dosen, serta mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.

Beberapa akademisi diundang sebagai narasumber, di antaranya Dr. Gary Motteram (The University of Manchester), Siti Niah, M.Pd (Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris), Noverta Effendi, ST, M.Kom (Kaprodi Pendidikan Teknik Elektronika), Pratama Benny Herlandy (Kaprodi Pendidikan Informatika), dan Melly Novalia, M.Pd (Dosen FKIP UMRI). Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FKIP UMRI, Edi Ismanto, ST, M.Kom, serta disiarkan melalui platform Google Meet dan kanal YouTube.

Dengan mengusung tema “Solusi Pendidikan Digital Berkemajuan”, webinar diawali oleh pemaparan materi dari Melly Novalia, S.Kom, M.Pd mengenai aktif belajar dari rumah. Ia menekankan pentingnya peran guru sebagai pemantik untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, relevan, serta bermakna. Melly juga menyoroti konsep social-emotional learning yang dapat meningkatkan motivasi, dukungan, dan hubungan personal antara guru dan siswa.

Noverta Effendi melanjutkan dengan materi “Kreatif bersama Google Classroom”. Ia menegaskan bahwa kondisi pandemi menjadi momentum untuk memanfaatkan aplikasi digital sebagai media belajar. “Pengguna internet di Indonesia yang sangat besar adalah peluang besar bagi dunia pendidikan. Dengan platform daring, data pembelajaran bisa terdokumentasi dengan baik, efisien, dan dapat diakses kapan saja,” jelasnya.

Pada sesi berikutnya, Siti Niah, M.Pd menyoroti realitas pembelajaran jarak jauh (PJJ). Berdasarkan survei KPAI, sebanyak 76,7% responden menyatakan PJJ tidak menyenangkan, sementara 23,3% lainnya menilai menyenangkan karena alasan sederhana: tidak perlu berangkat pagi ke sekolah. Menurutnya, PJJ dapat menjadi lebih menyenangkan bila ada kontrak belajar yang jelas, interaksi aktif, ruang refleksi bagi siswa, serta dukungan orang tua.

Senada dengan itu, Pratama Benny Herlandy menambahkan bahwa aplikasi Quizizz dapat menjadi media penilaian yang efektif, menggantikan metode konvensional dalam pembelajaran tatap muka.

Sesi terakhir diisi oleh Dr. Gary Motteram dari The University of Manchester dengan topik “Teaching Online in Low Resource Contexts”. Ia menekankan bahwa bukan teknologi tercanggih yang menentukan kualitas pembelajaran, melainkan kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi yang ada. “Yang terpenting adalah materi yang diajarkan, bukan semata-mata perangkat yang digunakan,” ujarnya. Dr. Gary juga menyoroti kendala jaringan internet sebagai masalah utama dalam pembelajaran daring, yang menurutnya perlu ditangani serius oleh pemerintah.

Webinar yang dipandu oleh moderator Wandi Syahputra, M.Pd dan Pahmi, S.Pd, MA ini berlangsung interaktif hingga sesi tanya jawab. Antusiasme peserta membuktikan bahwa pemanfaatan teknologi dalam pendidikan perlu terus ditingkatkan, terutama dalam situasi krisis. Acara ini diharapkan dapat memberi kontribusi nyata bagi guru dan dosen dalam menciptakan pembelajaran daring yang lebih efektif dan menyenangkan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *